Oleh : DR. K.R.R.A. Suharyono S. Hadiningrat
TURBULENSI inilah kondisi perubahan zaman now yang mengakibatkan sudden death (mati mendadak) institusi, lembaga, perusahaan, personal bahkan negara sekali pun jika gagal memitigasi kondisi yang terjadi dan mengambil keputusan secara sangat cepat dan tepat untuk menghadapinya. Kondisi ini tidak sekoyong-konyong muncul, ini sudah dikondisikan oleh negara-negara maju melalui Reseach and Development untuk mengendalikan pasar global; termasuk covid 19 yang ditemukan pertama kali pada akhir 2019 yang hingga kini belum dapat diatasi.
Beberapa tahun terkahir dunia dikejutkan dengan revolusi industri 4.0 dan society 5.0 ala Jepang ditambah dengan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi sehingga dunia seakan-akan borderless. Kemudian munculnya pandemi covid 19. Perubahan berlangsung cepat dan susah diprediksi. Kondisi ini dikenal dengan kondisi VUCA (.(Volatility,UncertaintyComplexity and Ambiguity; sekarang berubah menjadi kondisi ”TUNA” ((Turbulency,Uncertainty, Novelty and Ambiguity), yang menyasar ke semua gatra kehidupan baik personal, k omunitas, korporasi maupun negara. Banyak inidividu, korporasi dan negara terdadak oleh peruabahn ini, dan tidak banyak pula yang gagap paham dan terjerembab sehingga mengalami berbagai krisis.
Starfish Retrospective Strategy
Kondisi yang serba TUNA akan menambah persoalan dan kerumitan dalam menemukan solusi terbaik, walaupun cadangannya masih banyak yang belum digarap karena sepinya investor. Strategi menghadapi kondisi VUCA kita menggunakan sgtrategi VUCA Prime (Vision, Understanding, Clarity & Agilty); sedangkan menghadapi TUNA dapat kita lakukan dengan Starfish Retrospective Strategy (Srategi Kilasbalik Ikan Bintang) untuk mereview, apa yang seharusnya untuk terus dilakukan, dikurangi, tambahkan, hentikan dan mulai; maupun SWOT (Stenght, Weakness, Opprtunity and Treath) Analysis. Menurut Adam Vigdor Gordon (2016), scenario planning could be used as a tool to give direction and form a series of strategies to win the battle of uncertainties in the world/situation of TUNA. Bahwa perencanaan skenario dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan arah dan membentuk serangkaian strategi untuk memenangkan pertempuran ketidakpastian di dunia/situasi TUNA.
Retrospektif Starfish (Kilas Balik Ikan Bintang) adalah teknik merefleksikan suatu tindakan yang dikembangkan oleh Patrick Kua untuk menilai kondisi yang ada untuk menghadapai perubahan-perubahan yang terjadi dan akan terjadi. Komunikasi dan kolaborasi tim dibangun sedemikian rupa sehingga membahas berbagai hal secara terbuka dan masing-masing anggota tim memiliki kontribusinya masing-masing. Diawal kita melakukan brainstorming membahas berbagai masalah secara mendalam kemudian diakhiri dengan tindakan afirmatif positif dan konstruktif. Ada 5 (lima) Elemen dari Retrospektif Starfish (Kilas Balik Ikan Bintang) meliputi :
1). Keep Doing (Terus Melakukan) – Ini adalah hal-hal yang memberi energi pada tim, menambah nilai dan sesuatu yang dilakukan tim dengan baik dan Anda mengenali nilai di dalamnya. Apa hal baik dalam proyek Anda atau apa yang akan dilewatkan orang jika tidak ada?
2) Less Of (Kurang Dari) – Ini adalah praktik yang sudah dilakukan tetapi mungkin perlu disempurnakan karena saat ini tidak membantu atau produktif dalam situasi saat ini. Ini bisa sesederhana perilaku, aktivitas atau rutinitas yang tidak efisien atau menambah nilai dalam bentuknya saat ini.
3) More of (Lebih Banyak) – Ini mungkin praktik, teknologi, atau aktivitas yang menurut anggota tim harus ada lebih banyak atau saat ini tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Ini mungkin program berpasangan tambahan atau menjalankan rapat yang lebih singkat dan tajam.
4) Berhenti Melakukan (Stop Doing) – Ini adalah hal-hal yang tidak membawa nilai, atau bahkan lebih buruk, menghalangi. Saatnya untuk pergi.
5) Mulai Melakukan (Start Doing) – sebuah ide baru, atau sesuatu yang telah Anda lihat bekerja sebelumnya yang ingin Anda bawa ke meja. Mungkin sesuatu yang sederhana atau hanya untuk menjaga agar tetap dinamis dan menyenangkan.
Gambar skema Srategi Kilasbalik Ikan Bintang :
Menurut Kees van der Heijden, sistem manajemen yang didorong oleh prediksi dan prakiraan makro telah terbukti terlalu sempit untuk menangani turbulensi, sehingga kita perlu mendesain ulang sistem manajemen strategis untuk mengembalikan keseimbangan antara kompleksitas sistem yang dikelola dan sistem manajemen.
SWOT Analysis
SWOT Analysis dikembangkan oleh Albert Humphrey sebagai teknik analisis kekuatan dan kelemahan dari faktor internal perusahaan/instansi.lembaga atau negara; dan menganlisi peluang dan tantangan dari faktor eksternal yang mungkin berpengaruh. Tujuan SWOT analysis untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan dan kelemahan suatu persahaan/lembaga/negara maupun menganilis peluang dan tantangannya.
Kemudian, dari analisis SWOT tersebut, akan kita lakukan strategi-strategi :
- SO (Strengt-Opportunity) : memnafaatkan peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
- WO (Weakness-Opportunities) : memanfaatkan peluang dengan mengatasi kelemahan internal.
- ST (Strengt-Threat) : memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman/tantangan.
- WT (Weakness – Threat) : memperkecil kelemahan untuk menghindari ancaman/tantangan.
Gambar skema strategi dari SWOT Analysis :
Dengan demikian, diharapkan kita mampu memitigasi, mengevaluasi dan memnyiapkan opsi-opsi solusi secara cepat dan tepat sehingga kita akan tetap eksis bahkan berkembang maju.